Kemampuan berbicara di depan umum menjadi salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, khususnya generasi muda. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Materi Membangun Public Speaking yang disampaikan oleh Bapak Abdul Hakim Busro, S.Pd., M.M.



Dalam pemaparannya, beliau menegaskan bahwa berbicara harus menggunakan tempo yang tepat. Kata-kata merupakan senjata yang sangat kuat, karena dengan kata-kata seseorang bisa membangun semangat, tetapi juga dapat melukai bahkan “membunuh” karakter orang lain. Oleh karena itu, setiap orang harus berhati-hati dan bertanggung jawab dalam berucap.
Bapak Abdul Hakim Busro juga menekankan pentingnya terus meraih prestasi. Seseorang tidak boleh diam di tempat, meskipun sudah memiliki prestasi, karena orang lain terus bergerak dan mengejar pencapaian baru. Keberanian untuk bertanya menjadi kunci utama dalam pengembangan diri. Menurut beliau, jika seseorang tidak berani bertanya, maka ia akan tertinggal. Sebaliknya, keberanian bertanya akan membuka jalan menuju pemahaman dan keberwujudan ilmu.
Tantangan Bicara di Era Digital
Di era digital, tantangan berbicara semakin kompleks. Peserta diajak untuk berani berbicara dan berani bertanya, serta tidak mudah terhasut oleh omongan orang lain yang belum tentu benar. “Seringkali bukan soal bisa atau tidak bisa, tetapi soal mau atau tidak mau,” ujar beliau. Setiap orang pada dasarnya harus mampu berbicara dengan baik.
Mengapa Harus Paham Public Speaking?
Pemahaman public speaking sangat penting untuk:
• Menampilkan citra diri yang positif
• Meningkatkan rasa percaya diri
• Mengasah kemampuan komunikasi
• Membuka peluang karier dan kesuksesan
• Memengaruhi serta menginspirasi orang lain
Selain itu, peserta juga diajak memahami pentingnya menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Menyimak diperlukan agar informasi yang disampaikan tidak berlebihan atau kurang. Membaca menjadi kunci kesuksesan tokoh-tokoh hebat di dunia. Menulis merupakan cara meninggalkan sejarah, sedangkan berbicara adalah keterampilan yang harus terus dilatih.
Antusiasme Peserta
Selama kegiatan berlangsung, para siswa/i terlihat sangat antusias mengikuti materi. Kegiatan berjalan dengan lancar dan kondusif. Jumlah peserta sekitar 30 siswa/i, dengan setiap kelas diwakili oleh tiga orang perwakilan.
Materi Pendukung Public Speaking
Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek komunikasi, di antaranya:
• Komunikasi verbal, yaitu menggunakan kata-kata
• Komunikasi nonverbal, yaitu tanpa kata-kata, seperti bahasa tubuh
Selain itu, peserta juga dibekali pemahaman tentang first impression, yaitu cara memberikan kesan pertama yang optimal melalui penampilan, kontak mata, bahasa tubuh, dan sapaan.
Tips dan Etiket Berkomunikasi
Beberapa tips singkat yang disampaikan meliputi:
• Perencanaan
• Mengumpulkan bahan
• Berkomunikasi dengan baik
• Melakukan evaluasi
Dalam etiket komunikasi, peserta diingatkan untuk memperhatikan cara bertutur, berbusana, berperilaku, serta ketepatan dan kecepatan dalam berbicara.
Sikap Tubuh dan Efektivitas Komunikasi
Sikap tubuh juga menjadi perhatian penting, seperti gaya duduk, berdiri, berjalan, ekspresi wajah, serta cara mengatasi reaksi spontan tubuh. Adapun pendukung efektivitas komunikasi meliputi keterbukaan, empati, dan sikap saling mendukung. Sementara itu, penghambat komunikasi dapat berasal dari interaksi, perbedaan kultur, dan pengalaman masing-masing individu.
Sebagai penutup, Bapak Abdul Hakim Busro menyampaikan pesan penting, “Hormati dan hargai diri sendiri, maka orang lain akan menghormati dan menghargai kita.”