Bontang, 28 Oktober 2025 – Semangat persatuan dan nasionalisme Sumpah Pemuda membara di SMP Negeri 9 Bontang, dirayakan dengan gelaran Lomba Pantomim Antar Kelas di lapangan sekolah. Lomba ini menjadi ajang ekspresi seni yang unik, di mana para siswa berkreasi menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dan persatuan tanpa mengeluarkan satu kata pun.
Lomba yang digelar tepat pada Hari Sumpah Pemuda ini diikuti oleh seluruh perwakilan kelas dari kelas 7 hingga 9. Setiap kelas ditantang untuk menginterpretasikan janji luhur para pemuda tahun 1928 melalui gerak tubuh dan mimik wajah yang lincah dan teatrikal, dengan fokus pada tema-tema persatuan, satu tanah air, dan satu bahasa.
Penampilan-penampilan yang disajikan sangat beragam dan mengesankan.



Tugas berat menilai kreativitas dan penghayatan peserta diemban oleh tiga dewan juri yang berdedikasi:
- Ibu Nika Wulandari, S.Pd
- Ibu Dwi Setyorini, S.Pd
- Bapak Anwar, SS
Bapak Anwar, SS, mewakili dewan juri, menyampaikan bahwa pantomim adalah media yang ideal untuk Sumpah Pemuda. “Seni ini memaksa kita untuk fokus pada esensi gerakan dan ekspresi. Sama seperti Sumpah Pemuda, di mana yang terpenting adalah tindakan dan kesepakatan hati, bukan sekadar kata-kata. Kami menilai seberapa kuat pesan persatuan, cinta tanah air, dan semangat gotong royong itu tersampaikan,” jelas beliau.
Lomba Pantomim ini sukses menjadi puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMPN 9 Bontang, membuktikan bahwa generasi muda dapat memaknai sejarah dengan cara yang kreatif, menghibur, dan penuh tanggung jawab kebangsaan. Para peserta kini menantikan pengumuman pemenang, namun yang pasti, semangat “Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa” telah terukir jelas dalam setiap gerakan hening mereka.