BONTANG – Siswa-siswi anggota ekstrakurikuler English Fun Camp dari SMP Negeri 9 Bontang mengikuti kegiatan Outing Class yang inovatif dan mendidik, berkolaborasi dengan PT KMI (Kaltim Metanol Industri). Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 30 September 2025, bertempat di kawasan hutan mangrove Taman Nasional Kutai (TNK).
Sebanyak 70 peserta, didampingi langsung oleh Kepala Sekolah, Ibu Lilyn Indriyawati, S.Pd, serta tiga guru pembimbing: Bu Afina Lestari, S.Pd, Dwi Setyorini, S.Pd, dan Musni, S.Pd, berangkat dari SMPN 9 Bontang menggunakan dua unit bus.
Outing Class ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang berbeda, menggabungkan peningkatan keterampilan berbahasa Inggris dengan edukasi lingkungan. Seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari penjelasan hingga diskusi, sebagian besar dilakukan dalam bahasa Inggris.
Fokus utama kegiatan adalah pemberian pengetahuan mendalam tentang manfaat vital pohon mangrove. Siswa diajak memahami peran mangrove sebagai penahan abrasi, penyerap karbon, dan penyedia habitat bagi berbagai jenis fauna.
“Tujuan kami adalah memberikan pengalaman belajar yang holistik. Anak-anak tidak hanya meningkatkan kemampuan komunikasi global mereka, tetapi juga menjadi agen perubahan yang peduli pada ekosistem lokal. Suasana alam membuat pembelajaran lebih rileks dan mudah diserap,” jelas Ibu Lilyn Indriyawati, S.Pd.





Puncak acara yang paling dinantikan adalah sesi penanaman bibit pohon mangrove bersama perwakilan dari PT KMI. Aksi ini merupakan wujud nyata kontribusi siswa dan perusahaan terhadap upaya rehabilitasi ekosistem pesisir.
Perwakilan PT KMI (Kaltim Metanol Industri) berharap kolaborasi ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain. “Kami senang bisa mendukung kegiatan edukatif sekaligus konservasi ini. Keterlibatan langsung siswa dalam menanam mangrove menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan,” ujar [Nama Jabatan/Perwakilan PT KMI – Opsional jika nama tersedia].
Para peserta SMPN 9 Bontang kembali ke sekolah dengan semangat baru, membawa bekal ilmu lingkungan yang berharga, dan tentu saja, pengalaman berharga menggunakan bahasa Inggris di lapangan.