Bontang, 25 November 2025 – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dengan tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Peringatan ini ditandai dengan penegasan kembali peran vital guru sebagai pembentuk karakter dan penjaga masa depan bangsa, serta peluncuran kebijakan strategis untuk mengatasi berbagai kendala struktural yang selama ini membebani profesi guru.Yang di sampaikan oleh bapak wakil walikota selaku inspektur upacara pada HGN 2025 bertempat di stadion bessai berinta (lang lang)..


Sentralisasi Tata Kelola Guru: Solusi Masalah Administrasi
Dalam amanatnya, disoroti bahwa keluhan mengenai tata kelola guru, mulai dari ketidakjelasan status, kelimpangan distribusi, hingga keterlambatan tunjangan, seringkali mengganggu fokus utama guru.
Sebagai langkah nyata, pemerintah pusat bersama DPR dan kementerian/lembaga terkait telah memfinalisasi langkah strategis Sentralisasi Data Kelola Guru dan Tenaga Kependidikan. Sentralisasi ini bertujuan untuk:
- Kesejahteraan Merata dan Tepat Waktu: Dengan pengelolaan ASN guru ditarik ke pusat, diharapkan masalah keterlambatan pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tambahan Penghasilan dapat dihilangkan, sehingga kesejahteraan guru lebih terjamin, seragam, dan tepat waktu.
- Redistribusi yang Adil: Sentralisasi memungkinkan Kemendikdasmen melakukan pemetaan kebutuhan dan penempatan guru secara optimal, memastikan setiap sekolah, termasuk di daerah 3T, mendapatkan guru kompeten sesuai standar nasional.
- Kepastian Status Guru Honorer: Kebijakan ini menjadi solusi struktural jangka panjang untuk menyelesaikan masalah status dan formasi guru honorer yang selama ini bergantung pada kebijakan pemerintah daerah.
“Kami ingin guru fokus dalam tugas mendidik tanpa perlu khawatir akan urusan administrasi yang berlarut-larut.”
Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2025
Kebijakan sentralisasi ini beriringan dengan empat program prioritas Kemendikdasmen di tahun 2025, yang harus didukung bersama:
- Wajib Belajar 13 Tahun: Upaya perluasan akses pendidikan hingga jenjang menengah (SMA/SMK).
- Peningkatan Mutu Vokasi: Melalui penguatan program Pusat Unggulan, keterpaduan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), dan penyediaan sertifikasi potensi bertaraf internasional bagi siswa dan guru SMK.
- Penguatan Literasi dan Karakter: Distribusi 1,5 juta buku bacaan bermutu ke sekolah berliterasi rendah, penguatan pendidikan karakter, dan revitalisasi bahasa daerah.
- Inovasi Pembelajaran Digital: Pemanfaatan teknologi terkini seperti “papan pintar” untuk menjadikan pembelajaran lebih interaktif, relevan, dan efisien.
Definisi “Guru Hebat”
Guru yang diharapkan untuk mewujudkan Indonesia Kuat didefinisikan sebagai guru yang:
- Mengajarkan dengan Hati: Tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila.
- Adaptif: Mampu merangkul teknologi namun tetap menjunjung tinggi kearifan lokal.
- Tergerak: Terus berinovasi dan menjadikan kelas sebagai ruang yang penuh inspirasi dan minim diskriminasi.
Pemerintah berjanji untuk terus berupaya menghilangkan segala kendala struktural, mendorong guru untuk bekerja lebih cerdas, fokus, dan bermakna, dan menjadikan HGN 2025 sebagai momentum untuk memperbaharui janji mendidik dengan hati dan mengabdi tanpa henti